Skuad Macan Putih memulai kampanyenya menjelang babak play off Liga 2 Indonesia dengan kemenangan. Beruji coba melawan Blitar United di Stadion Brawijaya kemarin, Sendy Pratama dkk menang dengan skor telak 4-1. Banyak hal positif yang bisa dipetik dari friendly match ini, namun Riono Asnan, pelatih baru Persik belum puas. “Harusnya serangan lebih efektif. Banyak peluang terbuang sia-sia,” ujarnya.
Menurutnya, kelemahan itu akan segera ia tutup dalam beberapa latihan ke depan. Pelatih asal Surabaya ini mengatakan, serangan memang menjadi PR bagi Persik Kediri. Hanya saja, waktu evaluasi memang sangat mepet. Pasalnya, Rabu depan (11/10), Persik sudah harus bertanding melawan FC Yakuhimo di Sidoarjo.“Mepet sekali, tapi kami akan maksimalkan lagi pola permainan ini. Saya yakin anak-anak bisa,” tandasnya.
Skor telak dalam pertandingan kemarin memang tak menggambarkan permainan di lapangan. Meski beda kasta, namun skuad Blitar United (BU) benar-benar memberikan perlawanan keras. Buktinya, meski tertinggal tiga gol di babak pertama dan awal babak kedua melalui gol Abanda Rahman 5’, Slamet Larso Hariadi 21’, dan Beni Oktovianto 50’, BU mampu membalasnya melalui Aan K di menit ke-55. Sebelum akhirnya ditutup oleh gol playmaker Persik, Sendy Pratama di menit ke-78.
Pertandingan sendiri berlangsung cukup keras. Tak jarang para pemain Persik dan BU terlibat benturan. Namun dengan formasi 4-4-2 yang dikembangkan coach Rio, sapaan akrab Riono Asnan, lini serang Persik memang lebih variatif. Jika di fase grup Liga 2 lalu kerap bertumpu pada sayap, kali ini serangan Persik juga menggunakan lini tengah sebagai tumpuannya.
Pertandingan kali ini juga menjadi ajang show duet baru Persik, yakni Abdul Abanda Rahman dan Slamet Larso Hariadi. Meski baru sehari diduetkan, namun permainan keduanya terlihat padu.
Abanda yang selama ini kerap menjadi lone striker, kini punya rekan yang bisa membantunya menekan di kotak penalti. Saat lawan menerapkan man to man marking, Abanda bisa memantulkan bola ke Larso. Begitu pula sebaliknya.
Meski ditempatkan sebagai second striker, Larso pun juga mampu bermain melebar. Dengan kecepatannya, ia bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Bima Ragil saat melakukan penetrasi. “Mereka berdua (Abanda-Larso, Red) memang harus segera menyatu. Karena itu saya coba,” ujar coach Rio.
Menurut Riono, kombinasi keduanya bisa menjadi alternatif ketika penyerang-penyerang Persik mengalami kebuntuan. “Kami butuh pembaruan di sektor depan. Dan dua striker bisa menjadi pilihan,” tandasnya.
(noe/die)