Seperti yang telah diduga, rekomendasi Konggres Sepak Bola Nasional (KSN) yang berlangsung di Malang, 30-31 Maret 2010 kemarin, tidak menyentuh internal organisasi PSSI. Hal ini menjawab isu yang berkembang seputar pergantian Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.
KSN menghasilkan tujuh rekomendasi yang sama sekali tak menyentuh soal suksesi di PSSI. Hanya pada rekomendasi pertama disebutkan bahwa PSSI perlu segera melakukan reformasi dan restrukturisasi untuk mencapai prestasi yang diharapkan masyarakat....
Pada sesi terakhir pembacaan rekomendasi, sempat terjadi "kejutan" ketika poin yang tidak dihasilkan dalam sidang komisi-komisi tiba-tiba tertera dalam nota keputusan yang dibacakan ketua kongres sekaligus pimpinan sidang, Agum Gumelar. Poin itu adalah pemerintah dan masyarakat perlu mengawal hasil rekomendasi yang konkret, dalam hal ini diminta kepada Presiden RI untuk membentuk Dewan Sepak Bola Nasional yang bersifat independen.
Siap Melaksanakan
Menanggapi tujuh rekomendasi yang dihasilkan KSN, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengatakan, siap untuk melaksanakannya. Namun, ia juga berharap pemerintah juga ikut melaksanakan rekomendasi itu. "Kalau PSSI siap melaksanakannya. Misalnya rekomendasi yang pertama, PSSI bahkan sudah dan sedang melaksanakannya. Reformasi di PSSI, antara lain membuat organisasi sesuai dengan FIFA, membentuk Executive Comite (Exco) PSSI. Posisi Sekjen yang sebelumnya masuk dalam struktur kepengurusan kini tidak lagi karena sudah ada Exco, yang dulu tidak ada pengcab, kini ada pengcab. Selain itu, yang dulu 400 lebih anggota memiliki hak suara kini dipangkas menjadi 108 anggota yang memiliki hak suara. Semua itu demi menuju profesionalitas PSSI sesuai arahan FIFA," ujar Nurdin Halid kepada wartawan usai KSN berakhir, Rabu (31/3). "Dan, reformasi ini terus berjalan menuju organisasi yang profesional," ujarnya menambahkan. Menurut Nurdin, dari pihak PSSI sebenarnya sudah siap melaksanakan rekomendasi itu, kini tinggal goodwill dari pemerintah melaksanakan rekomendasi tersebut, misalnya pemerintah harus lebih berperan lagi, khususnya poin 2, 4, dan 6. "Jadi, mari kita bersama-sama menjalankan rekomendasi ini," ujarnya. Nurdin juga mengingatkan, apa yang ditargetkan Presiden dalam pembukaan KSN sesungguhnya sudah ada di blueprint PSSI visi dan misi 2020. "Presiden mengatakan bahwa target kita lima tahun Macan Asia Tenggara, 10 tahun Macan Asia, setelah itu berprestasi tingkat dunia, sesungguhnya itu sudah termuat dalam visi dan misi PSSI 2020," tuturnya. Sedangkan Menpora Andi Mallarangeng mengajak semua unsur masyarakat, KONI, pemerintah, dan stakeholder lainnya di olahraga bersama-sama melaksanakan rekomendasi tersebut. "Kita semua sudah bersusah payah menggelar acara ini, sudah menuangkan tenaga dan pikiran untuk kemajuan sepak bola kita, masa iya tidak menjalankan rekomendasi yang telah ditetapkan bersama. Jadi, marilah kita satukan tekad untuk membangkitkan kembali prestasi sepak bola kita," ujar Menpora. Dia juga tidak terlalu mempersoalkan hilangnya poin delapan, yakni membentuk Dewan Sepak Bola Nasional, namun karena protes dari PSSI lantas dihilangkan. "Tak masalah karena KONI dan Menpora bisa ikut mengawasi rekomendasi ini," ujarnya.[bk.viva-persik]
Kediri
99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang.
Kediri
Kuliner
Prediksi Bola
Jersey
Setelah hasil rekomendasi selesai dibacakan, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid melakukan interupsi. Ia memprotes keras karena menganggap rekomendasi tersebut tidak sesuai dengan apa yang direkomendasikan dalam sidang komisi-komisi. Kami menyayangkan, kenapa pemikiran-pemikiran cerdas dari Komisi A, B, dan C menjadi tidak dimasukkan dalam rekomendasi," ujar Nurdin. Nurdin juga mempertanyakan munculnya poin delapan soal pembentukan Dewan Sepak Bola Nasional untuk mengawasi rekomendasi KSN.Setelah berdebat panjang lebar di antara peserta KSN, akhirnya Agum mengambil keputusan bahwa butir delapan tersebut, tentang ide pembentukan Dewan Sepak Bola Nasional, ditiadakan alias dianulir, sebagaimana keinginan pihak PSSI. Peserta lain, yang suaranya memang telanjur kalah sedari awal, tak bisa berbuat apa-apa lagi. Agum lalu mengetuk palu sidang menyerahkan hasil rekomendasi yang tinggal tujuh poin itu kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, yang kemudian secara resmi menutup kongres tersebut.
Kongres yang digelar di Kota Malang, 30-31 Maret 2010, gagasannya dicetuskan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membangkitkan prestasi sepak bola Indonesia.