Hal itu diungkapkan Kasubdit Bidang Dokumen Perjalanan Dirjen Keimigrasian, Amirullah, saat mengisi seminar dengan teman Pemain Asing dan Dampaknya bagi Olahraga Profesional Indonesia di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (8/2).
"Mereka harus memiliki visa izin tinggal terbatas (vitas), jangan sampai mereka jadi pemain asing di kompetisi olahraga di Indonesia tapi izinnya hanya kunjungan. Itu berarti kan penyelewengan dan merugikan negara karena pajak yang harus dibayar tidak dibayar. Jadi harus kami periksa lagi dokumennya," katanya.
Namun, sampai sekarang, pihaknya masih belum bisa mengambil tindakan karena belum memiliki data yang lengkap terkait hal itu. Bahkan, dia meminta jika memang ada masalah itu hendaknya pihak yang merasa dirugikan memberitahukan ke pihak imigrasi.
Amirullah secara khusus menyorot kepada kompetisi sepak bola di tanah air yang saat ini memiliki dua kompetisi, LPI (Liga Primer Indonesia) dan Indonesia Super League (ISL). Bahkan, dia secara tegas berani menyebut bahwa pemain asing yang legal adalah yang di ISL karena telah terdata memiliki vitas karena telah didaftarkan secara langsung oleh PSSI.
"Setahu saya yang sudah legal itu di ISL karena pemain asingnya dapat rekomendasi dari PSSI di kompetisi itu. Tapi, kalau di LPI sampai sekarang belum," tambah Amirullah.
Sayang, tentang konsekuensi bagi pemain asing LPI karena dianggap belum legal dan tidak terdaftar di Ditjen Keimigrasian, Amirullah tidak bisa menjawab. Dia menjelaskan bahwa permasalahan sanksi alias penindakan yang dilakukan bukan urusannya.
"Itu urusan dari bagian penindakan, kami tidak berhak. Kami hanya akan merekomendasikannya ke bagian penindakan jika memang pemain asing itu nyata tidak terdaftar atau melanggar izin tinggalnya," ucap Amirullah.
Perwakilan dari pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Edi Purnama juga membenarkan hal itu. Menurut pria yang menjabat sebagai Ditjen Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing Kemenakertrans menyebut bahhwa setiap pesepakbola asing di Indonesia harus mendapatkan izin PSSI.
"Selama ini, kami hanya memproses surat-surat rekomendasi dari PSSI untuk pemain asing. Sesuai ketentuan undang-undang memang dinyatakan setiap pemain sepakbola asing yang kami proses perizinan penggunaan tenaga kerja asingnya harus mendapat rekomendasi dari induk organisasinya," terang Edi.
Tapi, hal itu disanggah oleh ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Gordon Mogot. Sebab, dia menilai bahwa masalah rekomendasi itu juga merupakan hak dia. "LPI sudah menyerahkan sebagian data. Cuma, sampai saat ini, kami masih tunggu sampai semua data pemain itu lengkap. Kan masih ada yang mau datang-datang lagi. Mereka itu profesional. Jadi rekomendasi berasal dari induknya. Nanti LPI dan BOPI yang mendaftarkan," jelas Gordon.
Sementara itu, Juru Bicara LPI Abi Hasantoso tidak mengelak jika pihaknya memang masih dianggap kurang lengkap dalam mengurus masalah pemain asing. Tapi, dia menegaskan bahwa pihaknya telah berusaha untuk melengkapai semua persayaratan ke BOPI sebagai yang menaungi LPI, bukan PSSI.
"Payung kami BOPI, kalau mereka minta akan kami lengkapi. Bukan di PSSI karena mereka menolak padahal kami sangat ingin dinaungi mereka. Karena itu, apa yang dianggap kurang oleh induk kami, akan secepatnya kami lengkapi," kata Abi.
"Jika memang masih ada kekurangan berkas pemain asing, BOPI nanti pasti memberitahukan kepada kami dan langsung kami urus secepatnya," lanjut Abi.
(aam/diq/jpnn)
LIHAT JUGA :
» JADWAL,HASIL dan KLASEMEN DIVISI UTAMA 2010-2011
» JADWAL,HASIL dan KLASEMEN SUPER LIGA 2010-2011
» TOP SKOR dan KLASEMEN LIGA PRIMER INDONESIA 2011
» JADWAL dan HASIL LIGA CHAMPION EROPA 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010-2011 Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey