Jika kebiasaan ini dilakukan selama sebulan penuh, maka bisa dipastikan kadar kolesterol jahat dalam darah yang dikenal dengan sebutan low density lipoprotein (LDL) akan melonjak naik pada tanggal satu Syawal nanti. Makanan yang mengandung kolesterol tinggi ini, seperti udang, telur, daging dada ayam dan kulit ayam, dan steak. Sementara hidangan yang termasuk kategori lemak jenuh yakni makanan yang serba digoreng dan termasuk daging dan mentega.
Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kolesterol ini dapat memicu penyakit jantung koroner yang merupakan pembunuh paling ditakuti di dunia. LDL disebut sebagai the silent killer, mengapa demikian ? Sebab kadar kolesterol yang tinggi umumnya tidak menimbulkan keluhan. Tahu-tahu pasien sudah divonis memiliki kadar LDL yang tinggi dan berisiko terkena jantung koroner.
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr P Tedjasukmana SpJP FIHA, sedikitnya 80% penderita jantung koroner mengalami kematian mendadak. Dan dari tahun ke tahun, angka tersebut selalu meningkat. Sementara 50% meninggal tanpa gejala atau keluhan sebelumnya. Di Indonesia, angka kematian akibat penyakit ini mencapai 26%.
“Penyakit jantung koroner merupakan keadaan pembuluh darah koroner mengalami penyempitan akibat kolesterol jahat yang mengendap,” kata Tedjasukmana, dalam acara media edukasi bertemakan “Pfizer 3 Ring Peduli Kolesterol” di Senayan City, beberapa pekan lalu.
Kolesterol adalah molekul sejenis lemak dalam aliran darah. Dalam kadar normal atau kurang dari 200 mg/dl, kolesterol adalah sahabat bagi sistem tubuh. Kolesterol ini diperlukan guna membentuk membran sel, hormon, termasuk sebagai sumber energi.
Fungsi LDL sebenarnya adalah untuk mengalirkan kolesterol ke seluruh tubuh. Namun, kelebihan LDL menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri. Kadar LDL yang berlebih akan menyebabkan penumpukan di pembuluh darah dan lama-kelamaan akan menyempitkan pembuluh darah. Hal ini akan mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Kendati bisa karena pola makan yang tidak sehat, ada beberapa faktor risiko penyebab kolesterol yang tidak dapat diubah. Misalnya faktor usia dan keluarga memiliki riwayat kolesterol tinggi. Di samping itu, jenis kelamin pun tak ayal juga memengaruhi risiko terkena penyakit ini.
Kebiasaan merokok juga dapat berisiko terkena penyakit ini. Menurut dokter spesialis gizi klinik, dr Endang Darmoutomo MD MS, gaya hidup tidak sehat merupakan penyebab jantung koroner. “Maka itu, batasi jumlah kalori yang diasup. Sesuaikan dengan kebutuhan energi,” sarannya.
Kolesterol hanya dihasilkan oleh sumber protein hewani. Makanan yang tidak mengandung kolesterol jika diolah dengan minyak jenuh, maka akan menjadi lemak berkolesterol. (sri noviar/sindo) Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey
