Jaya yang kemarin menggelar press conference mengakui dirinya gelisah dengan situasi di Persik Kediri. Padahal ia sudah memutuskan untuk berkomitmen dengan klub berjuluk Macan Putih untuk tetap menjadi juru taktik musim depan.
Sedangkan di sisi lain manajemen belum menyodorkan kontrak untuk dirinya dengan alasan belum pastinya format kompetisi level dua yang akan diikuti Persik. Jaya pun tak menjamin tetap berada di Kediri jika statusnya masih menggantung.
"Saya paham kondisi sepakbola saat ini, termasuk kompetisi yang belum jelas. Tapi saya maupun pemain juga harus mendapat kepastian. Pekerjaan saya seorang pelatih dan tak ada lainnya, jadi saya menggantungkan dari pendapatan sebagai pelatih. Mohon itu dipahami," ungkapnya.
Ia juga menyindir manajemen yang masih bisa bersantai karena mempunyai profesi lainnya, misalnya Manajer Sunardi yang mempunyai perusahaan bibit pertanian. Sedangkan dirinya harus menghidupi keluarganya dari kontrak sebagai pelatih sepakbola.
Untuk itu Jaya meminta manajemen tidak mempermainkan dirinya dan pemain yang telah bersusah payah mengikuti latihan di Stadion Brawijaya. Kepastian kontrak menurutnya sangat penting, selain sebagai wujud keseriusan manajemen juga untuk menjaga keharmonisan tim.
"Semua tahu saya bisa melatih klub lain. Tapi saya sudah menentukan pilihan di Persik karena saya sudah cocok dengan klub ini. Jadi tolong itu dihargai dengan memberikan kepastian," kata Jaya tanpa memberi deadline kapan dirinya menunggu sodoran kontrak dari manajemen.
Situasi yang dihadapi Persik sesungguhnya cukup pelik. Gagal bertarung di kompetisi level satu, klub berjuluk Macan Putih belum mendapat transfer dana dari Konsorsium LPI sehingga tak mempunyai modal untuk mengontrak pemain maupun pelatih.
Jaya Hartono sendiri di Persik baru sebatas bermodal kesepakatan tanpa ada ikatan resmi berupa klausul kontral. Demikian pula pemain yang satu per satu mulai meninggalkan Kediri karena belum adanya kepastian kompetisi maupun kontrak.
Jaya juga mengaku tak bisa menahan pemain untuk hengkang karena bukan wewenangnya memberikan jaminan. "Pemain pergi dan saya tidak bisa apa-apa, karena memang tak ada kepastian kontrak. Kalau ini dibiarkan, maka pasti akan berpengaruh pada kekuatan tim," tandasnya.
Sementara, dalam kesempatan terpisah, Manajer Persik Sunardi mengatakan pihaknya masih menunggu dana dari Konsorsium LPI untuk kepastian kontrak pemain dan pelatih. Sedangkan ia sendiri tak bisa memastikan kapan dana itu dicairkan.
"Kita juga tak bisa memaksa Konsorsium LPI memberikan dana dalam waktu cepat karena kompetisi juga belum pasti. Manajemen juga gelisah dengan situasi sekarang ini dan memahami apa yang dirasakan pelatih dan pemain," kata Sunardi.
(sindo) Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey