Finansial Persik Kediri terus melemah dalam tiga musim terakhir, tepatnya setelah degradasi ke Divisi Utama. Seiring berkurangnya gengsi, daya jual klub yang pernah merajai sepakbola nasional ini juga sangat buruk, itu terbukti dari hilangnya minat sponsor yang berinvestasi di Stadion Brawijaya.
Juara Divisi Utama Liga Indonesia dua kali itu ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga. Gagal promosi ke kasta utama Indonesian Premier League (IPL) musim lalu sekaligus mengalami krisis keuangan, klub kebanggaan Kota Tahu kini masih mempunyai sekitar Rp 2 miliar.
Hutang itu menjadi kabar buruk bagi Persikmania, yang semakin frustrasi dengan nasib klubnya. Gagal promosi selama tiga musim berturut-turut, Macan Putih akhirnya juga mengalami penurunan sangat drastis dari jumlah penonton yang datang ke Stadion Brawijaya.
Hal itu disebabkan oleh pemerintah yang melarang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk klub profesional sejak semusim lalu. Padahal selama ini APBD adalah urat nadi Macan Putih. Akhirnya Persik yang kehilangan akal kemudian menjual saham ke konsorsium, sekaligus merger dengan Minangkabau FC.
Namun sayang, penjualan saham ini juga belum menjamin kesehatan keuangan Persik. Konsorsium PT Mitra Bola Indonesia (MBI) sebagai pemegang saham Persik tampak seret mengalirkan dananya ke tim kebanggan wong Kediri itu. Bahkan hingga kini belum ada kepastian apakah konsorsium bersedia mengganti tunggakan hutang Rp2 miliar tersebut.
“Bagaimana sebenarnya kelanjutan Persik Kediri. Kita ingin tahu, apakah Persik tetap mengikuti kompetisi sepakbola atau tidak,” tanya Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik (FKSP) M. Hanif dilansir beritajatim.com, Sabtu (27/10/2012).
FKSP, sebagai induk dari seluruh koordinator wilayah (Korwil) Persikmania di seluruh penjuru Kediri dan sekitarnya, sering bertanya kepada jajaran manajemen. Tetapi, mereka belum mendapatkan kejelasan. Persikmania sangat menyesal apabila Persik harus absen di kompetisi, dan lama-kelamaan hanya akan menjadi kenangan.
Mengenai ketakutan dari Persikmania, Asisten Manajer Persik Arya Wisnu mengatakan, pinaknya saat ini tengah fokus berupaya menyelesaikan persoalan keuangan, yang selama ini menjadi ganjalan Persik. Arya berharap pihak konsorsium, komitmen terhadap janjinya untuk segera melunasi kekurangan dana yang belum terbayarkan, sementara untuk mengikuti kompetisis musim depan belum ada pemikiran sama sekali.
“Hingga sekarang kami belum mempunyai perencanaan apa-apa terkait musim depan. Bagaimana bisa konsentrasi musim depan, sedangkan musim lalu saja masih menyisakan persoalan. Keputusan sepenuhnya ada di konsorsium, termasuk kapan tim bakal memulai aktivitas,” kata Arya.
(aw). Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey