Menikmati liburan di Kediri, tidak lengkap jika tidak mengunjungi Kediri Water Park, sebuah wisata air yang terletak di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten
Kediri. Tempat ini akan membuat pikiran dan tubuh Anda segar dengan percikan airnya yang jernih.
Dari Kota
Kediri lokasi berjarak kurang lebih 20 kilometer. Perjalanan melintasi area persawahan, hutan kecil dan permukiman desa. Terletak di kaki Gunung Wilis lengkap dengan angin gunung dan lebatnya pepohonan membuat udara di kawasan wisata ini senantiasa sejuk.
Ada dua seluncur lurus dengan warna berbeda di wahana air ini. Posisinya berdampingan. Satu seluncur disediakan untuk mereka yang gemar melesat berpasangan. Pengelola wisata menyediakan ban berdesain dua lubang. Model couple dengan posisi depan belakang ini bisa untuk pasangan ayah dan anak, kakak-adik, suami istri atau kekasih yang suka meluncur bersama sama.
Seluncur lurus di sebelahnya khusus untuk “penyendiri”. Si “individualis” ini biasanya berkelebat tanpa teman dan ban. Sendiri bebas merdeka memekik histeris sekeras kerasnya. Tak heran suasana di seluncur ini selalu riuh. Di kolam “matras” pengelola menempatkan sejumlah ban ukuran lebih besar di pinggir kolam yang menghadap langsung kearah mulut papan luncur.
“Bertamasya ke water park ini kurang afdol kalau tidak menjajal seluncurnya,” tutur Dewangga, 25 warga Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.
Tidak hanya sekali. Ada pengunjung yang berkali kali menguji berani. Tentu kecuali pemilik riwayat pengidab penyakit jantung.
Water slide berdesain lurus yang mampu memaksa setiap penjajalnya berteriak histeris itu belum seberapa. Di lokasi wahana air ini masih ada seluncur lain yang sensasinya lebih luar biasa. Panjang seluncur mencapai 206 meter dengan tinggi menjulang 205 meter. Konon karena ukurannya yang melebihi batas wajar itu, ada yang menyebut tempat ini sebagai water slide terpanjang di Asia Tenggara.
Adanya ornamen pendukung seperti arca binatang dan patung bermuka butakala berwarna ngjreng semakin menguatkan imajinasi kerajaan naga. Dibanding di lokasi seluncur track lurus kolam “matras” tempat berakhirnya seluncur super panjang itu lebih lebar. Kolam ini berada di tempat paling rendah.
Bersebelahan dekat mengalir sungai buatan. Dengan menunggang ban bermotif angsa atau ular para remaja dan anak anak bergaya bak pasukan negara air. Sungai buatan ini berhilir di kolam “matras”. Tak jauh dari sana tidak sedikit wisatawan menikmati kolam kaki, kolam terompet, happy together, cangkir tumpah, tsunami buatan, kolam sekoci dan kolam plaza. Selain melebar dengan luas lahan hingga 6 hektare, water park yang pertama kali buka untuk umum tahun 2014 ini juga mengambil posisi berundak dari posisi terendah menuju ke atas.
Untuk mencapai posisi puncak wisatawan bisa berjalan kaki menyusuri medan bernuansa hiking. Di sepanjang jalan wisatawan akan menjumpai beragam wahana wisata non air. Ada sirkuit gokart yang cukup panjang sekaligus menantang. Di sekitarnya terdapat juga cinema 5 dimensi, Tooter, Gajah Terbang, Bianglala, Space Ball, Kincir Mini, Ontang Anting, Lempar Bola dan Lempar Gelang. Ada juga taman outbound.
Bagi wisatawan yang enggan bersusah payah (jalan kaki), pengelola water park menyediakan angkutan gratis. Mobil isuzu elf lawas full modifikasi. Bagian atas kendaraan hilang. Begitu juga seluruh pintu pintu. Bodi mobil terbuka ini penuh coretan grafiti warna warni. Angkutan wisata ini selalu stand by dengan posisi mengantri rapi. Satu kendaraan berkapasitas maksimal 7 orang penumpang.
Angkutan wisata ini menurunkan penumpang di pemberhentian yang berada di kolam puncak, yakni sebuah kolam khusus untuk berenang. Konstruksinya oval tidak sempurna dengan kedalaman lebih dari dua meter. Keramik dinding berwarna serba biru membuat kolam ini bernuasa biru. Pada bagian tepi kolam bersimpuh arca batu putri duyung memangku kendi.
Pucuk kendi itu mengucurkan air yang jatuh ke dalam kolam. Arca berukuran lumayan besar ini berada melingkar dengan jarak tertentu. Tak jauh dari kolam menjamur gazebo gazebo desain bangunan adat yang berbahan kayu kelapa.
Setelah puas bermain air, sebelum pulang para wisatawan biasanya mampir ke replika Colloseum. Selain bangunan yang berbentuk tribun besar setengah lingkaran, di lokasi juga terdapat arca berukuran raksasa. Salah satunya adalah patung Gajah Ganesa, putra Dewa Siwa dan Parwati yang mengusung semiologi dewa ilmu pengetahuan. Dari posisi ini setiap wisatawan bisa mendapat view pemandangan wahana water park secara utuh.
Di sana juga ada jalan setapak semacam pedestrian dengan nuansa tembok raksasa China. Diva Putri, 18 salah seorang wisatawan asal luar Kediri menuturkan bahwa obyek yang ada lumayan memuaskan untuk wisatawan keluarga. Setidaknya bisa menjadi alternatif tamasya bagi warga eks Karsidenan
Kediri yang merasa kejauhan berwisata ke Jatim Park di
Kota Wisata Batu atau Paciran Lamongan.
“Hanya saja sistem pembayaran yang semuanya memakai deposit kartu semacam ATM itu yang justru membuat ribet. Harusnya semua transaksi tetap menggunakan cara umum dengan uang tunai. Justru lebih memudahkan pengunjung,” tutur Diva.
Untuk sekali masuk ke lokasi wisata
Kediri Water Park setiap wisatawan harus membayar tiket seharga Rp45.000 untuk wahana air dan non air. Kemudian Rp35.000 khusus untuk wahana air. Tarif ini berlaku untuk hari Selasa—Jumat. Sedangkan tarif untuk weekend (Sabtu—Minggu dan tanggal merah) Rp69.000 untuk wahana air dan wahana non air. Sedangkan hanya wahana air Rp49.000. Salah seorang petugas wisata mengatakan bahwa tingkat kunjungan tertinggi berlangsung pada weekend dan tanggal merah.