Aksi yang dilakukan lebih dari 1.000 Persikmania ini tampaknya kurang diantisipasi dengan maksimal oleh polisi. Meski tak berhasil memasuki halaman Markas Kepolisian Resor Kota Kediri, massa menguasai jalan utama kota.
Pengunjuk rasa membawa kendaraan sound system dan atribut kebesaran Persik Kediri, mereka menghujat dan menuntut pencopotan Rastra dan Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Persik Bambang Sumariono. “Dua orang ini yang menjadi penyebab hancurnya Persik,” kata koordinator Forum Komunikasi Suporter Persik (FKSP) Henri Ego dalam orasinya, Jumat (30/4).
Sebagai Kepala Kepolisian, Rastra dinilai paranoid untuk mengamankan pertandingan sepak bola di Kediri. Sikap tersebut berbeda dengan jajaran Komando Detasemen Militer 0809, Yon Infanteri 521, Brigade Infanteri 16, Brigade Mobil, dan Satuan Polisi Pamong Praja yang menyatakan siap mengawal pertandingan Persik melawan Persebaya di Stadion Kediri.
Selain Rastra, suporter Persik Kediri juga meminta Ketua Panpel Bambang Sumariono turun dari jabatannya. Bambang dinilai menjadi pemicu tawuran antarsuporter Persik Kediri dan PSBI Blitar saat kedua kesebelasan itu bertanding dua pekan lalu. Saat itu Bambang memutuskan memberikan kesempatan kepada pendukung PSBI untuk memasuki Stadion Brawijaya meski sempat diprotes Persikmania. Akibatnya kedua kubu terlibat tawuran hingga membuat kepolisian memperketat izin pertandingan di Kediri. Bambang belum bisa dimintai konfirmasi mengenai masalah tersebut.
Unjuk rasa mulai memanas ketika keinginan demonstran untuk menemui Rastra Gunawan tidak dipenuhi. Namun setelah melalui perundingan yang alot, perwakilan suporter bisa mendesak Rastra keluar menemui pengunjuk rasa.
Kepada mereka, Rastra berjanji untuk memberikan izin pertandingan jika kelak ada laga kembali. Namun pernyataan tersebut tak mampu meredam kemarahan suporter yang langsung melempari Kapolres dengan air kencing dan telur busuk. Melihat situasi tersebut petugas segera mengevakuasi Rastra dari kerumunan massa. “Banci kamu, pergi dari Kediri,” teriak suporter sambil melempari Rastra.
Saat ini gelombang pengunjuk rasa beralih ke Sekretariat Persik di Jalan Diponegoro. Mereka menuntut pencopotan Bambang Sumariono dari ketua panpel karena mengantarkan Persik ke zona degradasi. Sebab konsekuensi dari pembatalan pertandingan itu Persik harus menelan pengurangan tiga poin dari PT Liga Indonesia.
(sumber:tempointeraktif) Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey