Persikmania datang dengan berjalan kaki dari Stadion Brawijaya Kediri ke Polresta Kediri, mengenakan pakaian khas mereka, ungu-ungu. Mereka juga membentangkan poster serta spanduk hujatan kepada Kapolresta agar segera pergi dari Kota Kediri.
Dalam orasi terbukanya, Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik (FKSP) Kediri Hendri Ego mengatakan, Kapolresta dan juga Ketua Panpel Bambang Sumarjono secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab tim Macan Putih kembali berada diambang zona degradasi.
Oleh sebab itu, Kapolresta Kediri harus mempertanggung jawab dan meminta maaf kepada Persikmania dan seluruh lapisan masyarakat Kota Kediri. "Ketua Penpel juga harus bertanggung jawab karena tidak dapat mengemban tugas dengan baik," teriak Hendri Ego, Jumat (30/4/2010) pagi.
Masih kata Ego, Panpel telah melakukan kesalahan dengan menempatkan suporter PSBI Mania pada tempat duduk ekonomi, sehingga terjadi bentrok dengan Persikmania pada Piala Indonesia 2010 Grup D di Stadion Brawijaya Kediri beberapa waktu lalu.
Saat ini, lima perwakilan Persikmania tengah berdialog dengan Kapolresta Kediri AKBP Rastra Gunawan. Sementara para Persikmania lain yang ada diluar mengaku apabila tuntutan mereka tidak diakomodir, maka akan terus menggelar aksi serupa.
Sementara itu Polresta Kediri mempersilahkan para suporter fanatik Persik Kediri menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran Jumat (30/4/2010). Polisi akan menerima aspirasi yang akan disampaikan persikmania sebatas berada dalam koridor hukum yang berlaku.
‘Pasukan Ungu-ungu’ akan menuntut Kapolresta Kediri AKBP Rastra Gunawan bertanggung jawab atas keputusannya “mencekal” laga Persik Kediri versus Persebaya Surabaya dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2009/10 di Kediri, sehingga tim “Macan Putih” terancam Walk Out (WO)
Bahkan, posisi Persik Kediri kini kembali kritis, dan mendapat ancaman terjerembab dalam jurang degradasi. Sebab, paska pengusiran Polresta Kediri, Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persik Kediri juga gagal menghelat laga di Stadion Mandala Krida Jogyakarta pada 29 April kemarin.
Terpisah, Kapolresta Kediri, AKBP Rastra Gunawan mengatakan, pihaknya akan menjunjung tinggi kebebasan berpendapat di alam demokrasi ini, namun semua harus sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. "Sepanjang dalam rangka menyampaikan aspirasi ya tetap kita akomodir, gak ada masalah”, ujar Rastra, Kamis (29/4/2010).
Lanjut AKBP.Rastra, pihaknya tetap bersikukuh dengan tidak memberikan ijin pertandingan dikarenakan ada hal mendasar yang menjadi alasan, yaitu dari sudut pandang sejarah ( track record ) dari supporter Persebaya Surabaya, bahwa Bonek mempunyai sejarah yang kelam atas kota Kediri dan stadion Brawijaya, bersamaaan dengan itu musim kampanye Pilkada kabupaten Kediri serta berbarengan pula dengan Hari Buruh (may day) pada bulan Mei ini.
Sehingga, kepolisian tidak mau disalahkan jika kota Kediri tidak menjadi kondusif lagi.” Jika Kediri tidak kondusif, siapa yang akan disalahkan?”, tanya AKBP Rastra.
(sumber:beritajatim) Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey