Di laga pertandingan terakhir di kandang ini, para pemain Persebaya terlihat tampil penuh beban karena dituntut harus menang. Akibatnya, permainan yang mereka tampilkan serba salah. Buntutnya, gawang Persebaya yang dikawal Syaifuddin jebol ketika pertandingan baru berlangsung 10 menit, lewat tendangan Tantan......
Setelah kemasukan, permainan Persebaya kian kacau. Kerja sama yang mereka bangun, kerap putus karena sering salah umpan. Para pemain Persebaya pun sering kehilangan bola. Melihat permainan Persebaya yang makin jelek, penonton pun mulai gerah sehingga mereka mulai mengejek Persebaya. Untungnya, di penghujung babak pertama atau di menit ke-45, striker Persebaya Andi Odang manjebol jala Persitara lewat sundulan kepala, 1-1.
Namun gol Persebaya ini sempat diprotes para pemain Persitara, yang menilai Andi Odang berdiri off side sebelum mencetak gol. Manajer Persitara Harry Ruswantu sempat mendatangi hakim garis menanyakan keabsahan gol Persebaya ketika babak pertama usai.
Tidak puas dengan gol balasan Persebaya itu, para pemain Persitara sempat berniat mogok di babak kedua. Ketika pemain Persebaya dan wasit memasuki lapangan setelah waktu istirahat habis, para pemain Persitara masih bertahan di kamar ganti. Namun sekitar 15 menit kemudian, para pemain Persitara bersedia melanjutkan pertandingan.
Di babak kedua, para pemain Persebaya seperti menemukan kekuatan baru. Permainan yang mereka peragakan mulai kompak. Pada menit ke-49, tendangan Patricio Morales mampu membuat Persebaya unggul 2-1. Kemudian, serangan bergelombang Persebaya kembali membuahkan hasil di menit ke-56, lewat Andi Odang, 3-1.
Unggul 3-1 membuat permainan Persebaya kendor lagi. Mereka cenderung bertahan. Ini membuat permainan Persitara yang tertekan, bisa bangkit sehingga mampu mencetak gol melalui sundulan Prince Kabir Bello di menit ke-80. Pada 10 menit terakhir babak kedua, para pendukung Persebaya kembali cemas karena Persebaya banyak tertekan. Untungnya hingga bubar kedudukan 3-1 tidak berubah.
Kemenangan ini mengangkat posisi Persebaya naik satu peringkat, dari urutan ke-14 ke urutan 13, menggeser Persik Kediri. Namun posisi Persebaya ini masih belum aman dari zona degradasi, apalagi dalam lima kali pertandingan terakhir, Persebaya harus tampil di luar kandang yaitu melawan Persik, Persipura, Persiwa, Bontang FC dan Persisam. Jika tak ingin degradasi, Persebaya harus mampu mencuri poin di pertandingan di luar kandang tersebut.
Pelatih Persebaya Rudy Keltjes terus terang mengakui timnya tampil belum seperti harapan. Namun ia tetap gembira karena dalam sebuah pertandingan yang diburu adalah kemenangan. “Tak masalah main jelek asal menang terus. Daripada main baik tapi kalah? Kalau menang terus ‘kan bisa juara,” katanya.
Sedangkan asisten pelatih Persitara Doddy Sahetapy mengatakan, timnya kelelahan setelah tampil bagus saat menahan tuan rumah Persik Kediri. “Apalagi lapangan habis diguyur hujan sehingga langkah pemain Persitara kian berat,” ujarnya.
Soal Persitara yang terancam degradasi, Doddy menjelaskan, timnya akan tetap berupaya tampil bagus sehingga bisa lepas dari degradasi . “Kami akan tetap tampil sekuat tenaga, dan memanfaatkan peluang untuk lepas dari degradasi,” ujarnya.
(sumber : zonaberita) Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey