Selama ini, kata tersebut hampir tak pernah terdengar di kompetisi sepak bola Indonesia. Kata itu mencuat beberapa musim lalu, saat salah seorang ketua umum PSSI ngotot mempertahankan tim asal daerahnya di Divisi Utama. "PLAY OFF" yang tak ada pada awal kompetisi tiba tiba muncul di akhir kompetisi. Tujuannya, tim pujaan sang ketua umum bisa selamat. Hasilnya bisa ditebak, tim pujaan ketua umum selamat dari degradasi dalam laga yang dihelat di Stadion Manahan, Solo, tersebut. Meski, risikonya, tim yang seharusnya langsung lolos ke Divisi Utama menangisi kegagalannya karena menjadi korban ambisi sang ketua umum.
Setelah itu, kata "PLAY OFF" seakan tak terdengar lagi. Laga yang mempertemukan dua tim atau lebih dengan tujuan memperebutkan jatah di Divisi Utama itu baru muncul lagi musim lalu di ajang Indonesia Super League (ISL). Persebaya Surabaya sebagai tim peringkat keempat menghadapi PSMS Medan, klub peringkat ke-15 Indonesia Super League edisi pertama 2008-2009. Hasilnya, Persebaya Surabaya menang dan berhak tampil di Indonesia Super League.
Musim ini, "PLAY OFF" bakal kembali dilaksanakan. Hanya, masih terjadi tarik ulur soal tim yang akan menantang Persiram Raja Ampat, klub peringkat keempat Divisi Utama 2009-2010. Di posisi klasemen akhir, seharusnya yang menjadi lawan tim asal Papua tersebut adalah Persebaya Surabaya.
Tapi, Komisi Banding (Komding) PSSI menyatakan membatalkan kemenangan 3-0 Green Force -julukan Persebaya Surabaya- atas Persik Kediri. Otomatis, poin Persebaya berkurang dan mereka wajib melakoni laga ulang. Namun, keputusan itu masih menjadi tarik ulur. Persebaya dan Persik harus bisa memetik kemenangan telak dalam laga ulang, kalau itu memang harus dilaksanakan, guna menggeser Pelita Jaya Karawang yang diuntungkan dengan adanya keputusan komding.
Jadwal "PLAY OFF" pun seiring dengan semaraknya Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan semakin kabur. Janji segera mengumumkan agenda laga itu bisa jadi harus menunggu selesainya even sepak bola terbesar di muka bumi tersebut.
Bahkan, saat ini santer terdengar kabar adanya "PLAY OFF" di Divisi Utama. Kabarnya, yang akan ke Divisi Utama bukan tim-tim Divisi I. Tapi, tim-tim yang degradasi akan berusaha bertahan di kompetisi sepakbola level kedua di Indonesia itu.
Ya, dalam kompetisi Divisi Utama 2009-2010, tiga tim di tiap wilayah, Persires Rengat (wilayah I), Persis Solo (wilayah II), dan Persiku Kudus (wilayah III) harus turun level ke Divisi I. Tapi, entah kabar dari mana, pemberitaan di Solo menyebutkan bahwa Persis Solo menjadi masih berpeluang bertahan lewat jalur "PLAY OFF" melawan Persires Rengat dan Persiku Kudus.
Padahal, jelas-jelas --kata seorang teman yang juga pengurus Pengprov PSSI di Jawa-- Manual Liga menyebutkan bahwa "PLAY OFF" di Divisi Utama tidak ada. Menurut dia, itu beda dengan manual liga di Indonesia Super League karena sudah mengatur adanya playoff dan tim mana yang bakal berlaga di sana.
Jadi, anggapan melanggar peraturan memang sudah biasa. Guyonan bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar seolah terbukti di sepak bola Indonesia. Tidak hanya itu. Kompetisi level amatir lebih heboh lagi. Meski manualnya tidak ada, tiba-tiba laga "PLAY OFF" Divisi I dan Divisi II akan dihelat. Alasannya, itu dilakukan untuk memenuhi kuota di Divisi I dan Divisi II. Biar cukup istilahnya.
Divisi I nanti akan diikuti oleh 66 tim dan Divisi II diikuti seratus tim. Bahkan, sebagai ganti, pemberitahuan adanya laga "PLAY OFF" itu dibuat dengan memakai Surat Keputusan (SK). Aturannya pun tidak jelas.
Di Divisi I, beberapa pemain Divisi Utama yang tengah menganggur karena kompetisinya selesai pun turun bertanding. Mereka yang dibayar jutaan rupiah hanya sekali membela tim barunya tersebut di "PLAY OFF". Setelah itu, seenaknya, para pemain tersebut kembali ke klub asalnya karena levelnya lebih atas. Jika ini terus terjadi, peraturan yang sudah dibuat dan dijunjung tinggi tidak akan berharga. Alangkah bijak jika manual yang ada di awal kompetisi dijunjung tinggi dan dijaga hingga kompetisi usai. (sumber:jawapos)
Lihat juga : JADWAL RCTI dan GLOBAL TV serta UPDATE SKOR WORLD CUP 2010,
PELUANG USAHA :
Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey