Menjelang pukul 11.00 siang itu (31/10/2010), suasana di depan rumah makan Panglima di Jalan Panglima Polim Kota Kediri riuh. Lima orang yang berdiri di depan pintu masuk restoran itu asyik bercengkerama.
Di atasnya terbentang spanduk merah-hitam bertuliskan ‘Selamat Datang Mantan Pemain Persik’. Spanduk itu dipasang di antara tiang bangunan restoran.
Raut wajah yang tak muda atau lebih tepatnya sepuh-sepuh tak menghalangi mereka untuk bercanda. Tertawa, terbahak-bahak, bahkan saling ejek satu sama lain. Tapi, tak ada yang marah. Tawa keras-keras selalu menjadi ujung cengkerama mereka.
Sesaat kemudian pria lainnya datang pula ke restoran. Mereka bersepeda motor, ada juga yang naik roda empat. Beberapa di antaranya pakai batik necis, kemeja klimis. Tapi ada pula yang sekadar pakai kaus oblong dan sandal jepit, bahkan topi lusuh.
Banyak yang datang dengan jalan tegap dan dada tegak. Tapi ada pula yang datang dengan langkah pelan, agak terhuyung. Hanya beberapa yang datang dengan rambut masih hitam legam dan lebat. Lainnya, banyak yang sudah beruban atau botak.
Namun, ada keseragaman saat satu per satu datang. Begitu sampai di depan pintu restoran langsung tertawa lepas. Saling peluk, saling rangkul. Juga saling mengingat-ingat satu sama lainnya. Sampai akhirnya mereka bersama-sama masuk dalam ruang restoran dan bereuni.
“Wah sudah pangling semua. Sudah 30-40 tahun kami tidak ketemu tapi sebagian masih ingat,” kata Naresh Jawhamal, salah satu mantan pemain Persik Kediri yang dulu cukup terkenal. Dia adalah kiper berdarah India yang membela Persik Kediri di era
1960-1970-an.
“Dulu saya disebut pemain dari Indianya Persik. Tapi sebenarnya saya pribumi,” kata Naresh Jawhamal yang berhidung mancung berparas sangat khas India tersebut. Saat membela Persik, Naresh pernah tinggal di daerah Setonobetek.
Menurut pria yang kini tinggal di Jakarta itu, selain dirinya Persik Kediri dulu punya dua pemain "impor" lain. Yakni pemain asal "Tiongkok" Sony Sandra yang juga berposisi kiper dan pemain dari "Timur Tengah" Ayik Farid.
“Plus pemain asal Ambon. Itu Pak Rony Halawane,” sambung Sony Sandra menimpali sembari tertawa lebar.
Tak hanya Naresh yang pangling dengan pemain lainnya. Mantan stopper tangguh Persik Kediri di era yang sama, Jaskan, warga Desa Juwono, Kecamatan Kertosono, Nganjuk pun sudah dihinggapi penyakit lupa itu.
Bahkan, mantan wasit FIFA itu yang terlihat paling pangling dengan teman-temannya. Dia berkali menanyakan satu per satu mantan pemain yang sudah "tak dikenalnya" lagi.
“Yang pakai kaus biru di pojokan itu siapa?” tanya Jaskan kepada mantan pemain lain yang berposisi kiper Bambang Sucahyono. Jaskan pun mengangguk-angguk setelah Bambang yang menjadi salah satu panitia acara menyebut nama mantan pemain yang ditanyakannya.
Namun, sesaat kemudian dia kembali menanyakan nama mantan pemain lain. “Itu yang pakai kaus lorek?” tanya Jaskan penasaran. (bersambung)
ARTIKEL LANJUTAN : » CATATAN REUNI (2)
LIHAT JUGA :
» JADWAL,HASIL dan KLASEMEN DIVISI UTAMA 2010-2011
» JADWAL,HASIL dan KLASEMEN SUPER LIGA 2010-2011
» JADWAL dan HASIL LIGA CHAMPION EROPA 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010-2011
PELUANG USAHA :
Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey