Pengakuan Fachri didasarkan kepada temuan sebelum timnya melakoni laga kandang kontra Persiwa Wamena pada 7 Juni lalu. Saat itu seorang pengurus Bontang FC meminta kepada Fachri agar mengalah.
Mereka meminta Fachri hanya menurunkan pemain lokal saat melawan Persiwa dan mengalah lebih dari tiga gol. Jika Fachri oke, Bontang FC akan mendapatkan dana untuk membayar gaji pemain dan biaya away ke Malang untuk melawan Arema dan playoff kontra Persidafon Dafonsoro.
Pengurus tersebut tidak sendiri. Dia berkomplot dengan salah seorang petinggi klub di Kaltim. Untuk memuluskan aksinya, pengurus Bontang FC itu mendatangi rumah Fachri. Dia menyatakan bahwa permintaan mengalah tersebut sudah diketahui manajemen Bontang FC. Namun, Fachri tidak percaya begitu saja. Dia pun bertanya ke pada Ketua Umum Bontang FC Sofyan Hasdam. Sang ketua pun membantah.
’’Apakah Anda akan menerima jika ada penawaran seperti itu?’’ kata Sofyan seperti ditirukan Fachri.
Tapi, rayuan sang pengurus tersebut belum berakhir. Dia tetap meminta Fachri untuk mengalah. Pada H-1 laga kontra Persiwa, Fachri memanggil para pemainnya. Dia melontarkan isu suap itu. Nah, ternyata ada respons menarik dari salah seorang pemain.
Dia mengaku melihat salah seorang petinggi klub di Kaltim di hotel tempat menginap tim Persiwa. Pengurus tersebut bersama beberapa orang berperawakan India dengan logat bahasa Malaysia. Ketika Fachri mengecek ke hotel, yang bersangkutan ternyata sudah check out.
’’Mungkin, dia langsung check out begitu saya tidak mau mengabulkan permintaan untuk memasang pemain lokal dan mengalah,’’ katanya.
’’Pada sore sebelum pertandingan, dia (pengurus Bontang, Red) menemui saya untuk meminta maaf. Dia mengaku mendapat tekanan dari atasannya,’’ lanjut mantan kapten timnas itu.
Keteguhan hati Fachri dibuktikan dengan tetap memasang pemain-pemain terbaik saat melawan Persiwa. Hasilnya, laga berakhir imbang 3-3.
Bagaimana ketika Bontang di bantai Arema 0-8 pada laga pe mungkas ISL ? Fachri membantah ada suap dalam laga tersebut.
’’Makanya, saya heran saat ada berita di koran lokal Bontang yang menyebut ketua harian (Udin Mulyono) akan memolisikan pemain jika terbukti menerima suap setelah kalah besar oleh Arema,’’ katanya.
Sebaliknya, Fachri meminta manajemen untuk mengusut oknum pengurus yang memintanya mengalah saat melawan Persiwa. Dia pun berpikir, jangan jangan kekalahan telak yang dialami Bontang pada laga sebelumnya adalah buah serangan suap.
’’Yang saya takutkan, ada kemungkinan itu berhubungan dengan mafia internasional. Bisa jadi, itu bukan hanya dialami Bontang FC, tapi semua klub di Indonesia,’’ ujar Fachri. (jpnn)
LIHAT JUGA :
» JADWAL,HASIL dan KLASEMEN DIVISI UTAMA 2010-2011
» JADWAL,HASIL dan KLASEMEN SUPER LIGA 2010-2011
» TOP SKOR dan KLASEMEN LIGA PRIMER INDONESIA 2011
» JADWAL dan HASIL LIGA CHAMPION EROPA 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010-2011. Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey