Wali Kota Kediri Samsul Ashar mengatakan penandatanganan pengalihan Persik kepada konsorsium ini dilakukan kemarin. Konsorsium yang dikomandani pengusaha Arifin Panigoro ini bersedia mengucurkan dana sebesar Rp 15 miliar untuk membiayai Persik pada tahun 2011.
“Mulai hari ini, Persik Kediri telah diambil alih Pak AP (Arifin Panigoro),” kata Samsul Ashar, Kamis, 18 Agustus 2011.
Pengambilalihan Persik ini, menurut Samsul, membawa sejumlah konsekuensi. Di antaranya adalah kepemilikan yang bukan lagi oleh Pemerintah Kota Kediri. Sebab dalam kesepakatan itu disetujui jika konsorsium memegang 70 persen saham dengan sisanya sebesar 30 persen dimiliki Pemerintah Kota Kediri.
Nilai 30 persen saham itu pun, menurut Samsul, tidak berwujud finansial seluruhnya. Pemerintah melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia Kediri hanya memiliki dana Rp 3 miliar atas pengambilan 15 persen saham. Sedangkan sisanya berupa aset, seperti Stadion Brawijaya, kantor sekretariat, dan mess pemain.
“Keuangan kami terbatas untuk bisa memiliki saham di atas 30 persen,” kata Samsul.
Selain kendala keuangan, pengalihan Persik kepada konsorsium ini juga akibat belum dikantonginya status badan hukum berupa Perseroan Terbatas. Dengan begitu, kelengkapan administrasi itu bisa mendompleng Minangkabau FC yang sudah lebih dulu dikelola konsorsium.
Dengan penggabungan ini, Persik resmi mencatatkan diri dalam kompetisi yang akan berlangsung mulai 8 Oktober nanti, termasuk pembayaran deposit Rp 5 miliar.
Samsul menambahkan, meski persentase kepemilikan Pemkot Kediri atas Persik cukup kecil, dia menguasai komposisi teknis tim, seperti manajer dan lain-lain. Sedangkan kubu Minangkabau FC hanya diberi jatah duduk di jajaran direksi selaku pemilik uang.
“Jadi, seluruh keputusan Persik masih di tangan kita,” kata Samsul. (tempo) Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey