Manajemen justru masih sibuk mencarikan klub bagi pelatih dan pemain yang batal dikontrak. Pengurus Persik kini tengah menjembatani kemungkinan adanya kesepakatan antara pelatih Jaya Hartono dengan Persija Jakarta.
"Untuk sementara kita belum berpikir bagaimana membangun tim lagi. Mungkin itu akan kami pikirkan setelah ada kepastian kompetisi Divisi Utama. Yang jelas kita terpaksa memulai dari awal lagi," ungkap Sekretaris Persik Kediri Barnadi.
Ditinggal sembilan pemain yang sebelumnya sudah melalui tahap seleksi diakuinya sebuah pukulan berat bagi Macan Putih. Saat klub lain tengah membangun kekuatan, Persik malah terpaksa melakukan pembersihan.
Di jajaran pelatih sendiri kini yang tersisa hanya asisten pelatih Musikan dan pelatih kiper Syukrian. Dua pelatih itu posisinya masih 'aman' karena berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkot Kediri.
Barnadi juga mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru mencari pelatih anyar sebelum PSSI menetapkan jadwal kompetisi. Manajemen khawatir akan mengulang nasib Jaya Hartono jika penunjukan pelatih dilakukan dengan terburu-buru.
"Keputusan manajemen ini sudah dipertimbangkan secara matang dan kami tahu akan mengecewakan Persikmania (supporter Persik). Namun tentunya semua sudah paham bagaimana situasi belakangan ini," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Persik melakukan cuci gudang dengan melepas pelatih plus sembilan pemainnya. Langkah itu ditempuh karena pertimbangan kemanusiaan, yakni belum adanya kepastian kontrak yang diberikan manajemen.
Bagaimana tanggapan Jaya Hartono? Saat dihubungi, mantan pelatih Persib Bandung ini tak banyak berkomentar. Ia hanya memastikan akan mencari klub yang membutuhkannya setelah dilepas Persik Kediri.
Ia juga bungkam saat disinggung pembicaraan kontrak dengan Persija Jakarta. "Saya punya keluarga dan tentunya ingin cepat mendapatkan klub. Soal melatih di klub mana, sampai sekarang belum ada kepastian," demikian jawaban Jaya Hartono.
Ia juga mengungkapkan kesedihannya melihat situasi persepak bolaan Indonesia yang mengalami kekacauan, hingga pelatih dan pemain menjadi korban. Kondisi seperti ini disebutkan merupakan yang terburuk selama karir kepelatihannya.
Jaya Hartono dipastikan gagal mengulang sukses di Persik yang pernah diukirnya kala membawa tim ungu juara Divisi Utama 2003. Saat Persik sempat akan mendapat tiket gratis ke kompetisi level satu, harapan itu muncul dan Jaya memutuskan bertahan di Kediri.
Tapi kenyataan ternyata berkata lain. Persik yang musim lalu bertanding di Divisi Utama dianggap tak pantas masuk level satu. Sedangkan kapan kompetisi level dua bakal digelar pun tak ada kabar beritanya.
(okezone.com) Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey