Hal ini ditegaskan anggota Kelomppk 14, Wisnu Wardhana yang juga Ketua Umum Persebaya Surabaya.
Berdasar statuta PSSI, peserta kompetisi maksimal diikuti 18 klub. Klub ini berasal dari 14 klub peserta Indonesia Super League (ISL) musim lalu, dan ditambah empat klub promosi dari Divisi Utama.
Namun kubu Djohar Arifin justru memutuskan peserta kompetisi Liga Indonesia mencapai 24 klub.
“DJohar Arifin semakin ngawur. Ketika dia melakukan sesuatu yang melanggar aturan, maka dia akan terus masuk ke dalamnya,” papar Wisnu Wardhana yang dulu merupakan pendukung K-78 yang menaikkan Djohar Arifin Husien sebagai Ketua Umum PSSI di Kongres Luar Biasa PSSI di Solo.
Menurut Wisnu Wardhan, dari 24 klub yang berhak maju laga liga Indonesia tersebut, beberapa klub justru telah dicabut statusnya sebagai anggota PSSI. Mereka ini antara lain Persibo Bojonegoro, Persema Malang dan PSM Makassar.
Bukan hanya soal peserta kompetisi liga Indonesia, Wisnu Wardhana menilai perubahan kepemilikin saham juga membuat posisi Djohar semakin tersudut.
Pasalnya, saat kongres PSSI di Bali semua pihak bersepakat bahwa kepemilikan saham dikantongi klub sebesar 99 persen. Sementara sisanya untuk PSSI.
Namun yang ada, kepemilikan saham dikuasai Djohar Arifin sebesar 70 persen. Dan sisanya untuk Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman.
“Ini bentuk yang menyalahi kode etik FIFA. Kalau dilaporkan ke FIFA, maka dia akan dihukum, paling tidak pembekuan PSSI karena melanggar hukum,” tegasnya.
(arenaku/tb/lur) Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey