Kompetisi musim depan bakal dilalui skuad Persik Kediri dengan berlaga di Liga Amatir. Masalahnya jika berlaga di kompetisi profesional bakal terkendala masalah pendanaan.
"Opsinya sekarang sudah semakin mengerucut pilih profesional atau amatir. Tapi tampaknya berlaga di liga amatir bakal menjadi pilihan yang rasional bagi Persik," ungkap Barnadi, Sekretaris Persik, Senin (27/8/2012).
Dijelaskan Barnadi, meski durasi kontrak bersama pihak konsorsium PT Minangkabau masih berlangsung setahun, tidak menutup kemungkinan kerja sama dengan konsorsium diakhiri lebih cepat.
Sebagai konsekuensinya jika tidak lagi bekerja sama dengan konsorsium, Persik hanya punya satu pilihan berlaga di liga amatir. Sehingga Persik harus turun kasta lagi ke Divisi I.
Diungkapkan Barnadi, untuk berlaga di kompetisi profesional setidaknya selama satu musim dibutuhkan dana sekitar Rp 5 miliar. Padahal dana dari konsorsium yang telah dicairkan untuk Persik masih sangan minim, dalam lima bulan terakhir gaji untuk pemain Persik hanya cair sekitar 20 persen.
Terkait dengan sisa kontrak dengan sebagian para pemain, jika Persik berlaga di kompetisi amatir tentu akan berakhir. Sebagian di antara 24 pemain Persik ada yang dikontrak untuk tiga musim kompetisi.
Disebutkan Barnadi, sejak berakhirnya kompetisi sepak bola yang tidak boleh dibiayai APBD, skuad Persik menggandeng konsorsium PT Minangkabau. Hanya saja dana dari konsorsium tidak lancar mengalir.
Akibatnya, Manajer Persik Ir Sunardi harus menalangi dana operasional dan gaji pemain Persik terlebih dahulu.
Sementara nasib kelanjutan masa kontrak pemain Persik juga dipertanyakan sejumlah pemain. Masalahnya, jika Persik berlaga di kompetisi amatir tenaga bakal tidak terpakai lagi. Padahal mereka sudah teken kontrak untuk bergabung dengan Persik selama tiga musim.
(tribunnews.com). Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey