Bank Indonesia Kediri, telah mengamankan uang palsu yang beredar di wilayah Keresidenan Kediri dan Madiun sampai Agustus 2012 sebanyak 2.333 lembar senilai Rp190 juta.
"Uang itu adalah pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu yang paling besar. Kalau uang pecahan di bawah itu, relatif sedikit," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Dery Russianto di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, peredaran uang palsu di Kediri memang perlu diwaspadai apalagi Jumlah temuan masih cukup banyak.
Selama ini, lanjut dia, BI selalu berupaya untuk memperbaiki kualitas uang baik dalam bentuk logam maupun pecahan, guna mencegah adanya praktik pembuatan uang palsu.
Namun, ia mengakui semakin canggih dari BI memperbaiki kualitas uang yang beredar di masyarakat terutama uang baru, pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab pun juga semakin profesional membuat uang palsu untuk diedarkan.
Derry juga mengatakan, selama ini penggunaan lampu sinar ultraviolet memang masih cukup efektif untuk digunakan guna membedakan uang asli dengan palsu. Walaupun masih terdapat orang yang tidak tanggung jawab membuat uang palsu, BI juga semakin berusaha dengan teknologi canggih agar uang yang beredar di masyarakat tidak mudah dipalsu.
Sebenarnya, kata mantan pegawai yang duduk di Direktorat Peredaran Uang di kantor pusat ini, cukup mudah untuk membedakan uang asli dengan palsu di antaranya dengan 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang.
Selain itu, ada juga pengetahuan yang mudah untuk membedakan uang palsu dan asli, dengan menempelkan air di uang. Jika palsu, uang akan dengan sendirinya hancur jika sudah terkena air, tetapi untuk yang asli, uang akan tetap utuh.
Jumlah temuan uang palsu di BI Kediri cukup banyak. Pada 2010 jumlah temuan tidak lebih dari Rp300 juta, hampir sama dengan temuan pada 2011. Nominal yang beredar juga cukup variatif, namun yang banyak adalah pecahan Rp50 ribu sampai Rp100 ribu.
(ANT). Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey