Bermain dengan formasi 3-5-2, Persik Kediri berjuang mati-matian menembus pertahanan PSIM Yogyakarta. Duet Adrian Trinidad dan Dodit Fitrio yang dipasang pelatih Jaya Hartono di bagian depan tak mampu mengoyak jantung PSIM yang dikawal sangat ketat. Tak ayal meski didukung Persikmania yang memenuhi Stadion Brawijaya, skuad berjuluk Macan Putih ini tak kunjung menguasai bola.
Sebaliknya, serangan balik yang dilancarkan pemain PSIM Yogyakarta justru kerap membuahkan peluang meski tak berhasil diselesaikan dengan baik oleh Engkus Kuswaha dan Elthon Maran. Tim besutan Maman Durachman ini tampaknya sengaja memperkuat lini bertahan meski sesekali melakukan serangan.
Namun pola bertahan yang sangat ketat ini tampaknya justru menjadi blunder bagi PSIM Yogyakarta. Petaka ini terjadi ketika pemain Persik Kediri Faris Aditama dilanggar di kotak pinalti oleh pemain belakang PSIM Yogyakarta. Wasit Ahmad Tuharyo asal Maros langsung menunjuk titik putih. Meski sempat diprotes pemain PSIM, peluang tersebut berhasil diselesaikan dengan baik oleh Adrian Trinidad di menit ke-42. Kedudukan 1-0 ini bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua jalannya pertandingan semakin panas. Sengitnya pertandingan di atas rumput membuat satu per satu pemain Persik ditandu keluar lapangan. Bahkan penyerang Persik Adrian Trinidad sempat terkapar cukup lama usai beradu kepala dengan Jefri Prasetyo. Pelipis kiri legiun asing itu mengalami luka robek hingga 2 centimeter dan harus diperban. Selain Adrian, Wawan pun tak luput mengalami cidera lutut. Demikian pula dengan Mekan Nasirov yang harus ditandu keluar lapangan setelah mengalami cedera engkel.
Menariknya, meski seluruh korban cidera merupakan pemain Persik, tak satupun kartu kuning yang dijatuhkan wasit kepada skuad PSIM. Tiga kartu kuning justru diganjar kepada tiga pemain Persik yakni Jordi Kartiko di menit ke-46, Tito Purnomo di menit ke-53, dan Legimin Raharjo di menit ke-62.
Di babak kedua ini tak ada lagi gol yang tercipta. Hingga selesainya pertandingan skor tidak berubah tetap 1-0 untuk keunggulan tuan rumah Persik Kediri.
Usai pertandingan pelatih PSIM Maman Durachman mengatakan, kemenangan Persik atas timnya tak lebih merupakan keberuntungan belaka. Sebab fakta di lapangan menunjukkan, PSIM lebih unggul dibandingkan tuan rumah. “Kemenangan Persik karena keberuntungan,” kata Maman.
Prosentase penguasaan bola, menurut dia, lebih banyak berpihak kepada timnya. Demikian pula dengan peluang gol yang diciptakan anak asuhnya patut diacungi jempol. Hanya saja memang sejumlah pemain muda mengalami penurunan mental saat berlaga di kandang lawan.
Hal ini patut disayangkan mengingat PSIM sendiri mengerahkan sedikitnya dua bus suporter di Stadion Brawijaya. Maman menolak berkomentar tentang hadiah pinalti yang diberikan wasit kepada Persik. “Soal itu saya no comment,” katanya.
Sementara itu pelatih Persik Jaya Hartono mengakui keunggulan tamunya. Kekokohan lini tengah PSIM bahkan menurut dia sangat luar biasa dan sulit untuk ditembus. Hal inilah yang tidak dimiliki timnya dengan beberapa kali nyaris kebobolan. “Mobilitas pemain mereka sangat cepat dan kuat,” kata Jaya.
Karena itulah Jaya mengakui pertandingan di babak pertama berjalan sangat alot. Bahkan di babak kedua permainan timnya dilumat habis oleh tim lawan. Ini akibat banyaknya pemain pilar Persik Kediri yang mengalami cidera.
Berbeda dengan Maman, Jaya meyakini jika hadiah pinalti yang diberikan wasit sudah tepat. Menurut dia pemainnya memang dilanggar oleh pemain belakang PSIM. “Tapi apapun itu, yang penting kita menang,” pungkas Jaya.
LIHAT JUGA :
» JADWAL,HASIL dan KLASEMEN DIVISI UTAMA 2010-2011
» JADWAL,HASIL dan KLASEMEN SUPER LIGA 2010-2011
» TOP SKOR dan KLASEMEN LIGA PRIMER INDONESIA 2011
» JADWAL dan HASIL LIGA CHAMPION EROPA 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010-2011 Kediri 99out of 100 Review of : VivaPersik Jumlah Voting : 9999 Orang. Kediri Kuliner Prediksi Bola Jersey